Kalkulator Alokasi Gaji Ideal
Masih ingat rasanya pas-sore tanggal 25: rekening kempes, dompet meringis, dan tangan otomatis buka aplikasi pinjaman online? Tenang, itu bukan cuma perasaan Anda. Ribuan karyawan, dari staf baru hingga supervisor beranak dua mengalami “kehilangan” gaji sebelum es krim di kulkas habis. Bukan karena nilainya kecil, melainkan karena belum ada “peta” yang menunjukkan ke mana arus uang seharusnya mengalir.
Maka, muncullah Kalkulator Alokasi Gaji Ideal (KAGI): semacam GPS keuangan bulanan. Cukup lempar angka bersih yang masuk ke rekening, biarkan alat ini memilah: berapa yang wajib dikunyah tagihan, berapa yang bisa disisih untuk “tabungan godaan”, dan berapa yang masih aman dijadikan bahan bakar kopi & nonton bioskop. Tanpa rumus susah, tanpa kosakata investasi bikin pusing.
Yang menarik, KAGI tak pernah men-judge. Mau 70 persennya habis buat kos & kendaraan? Silakan. Tapi begitu hasilnya keluar, Anda langsung tahu bahwa sisa 30 persen itu kalau dipaksakan liburan ke Bali bakal membuat November menangis. Setelah dipakai rutin, orang-orang bahkan berseloroh: “Tanggal muda jadi raja, tanggal tua masih punya tabungan ternyata bukan dongeng.”
Cara kerjanya sederhana: ketik gaji kotor, kurangi BPJS & potongan lain, masukkan angka utang (kalau ada), tentukan prioritas hidup, selesai. KAGI akan menampilkan tiga skema sekaligus: konservatif (agres nabung), seimbang, dan “hidup juga harus enak”. Pilih yang cocok, lalu cetak atau screenshot, tempel di kulkas. Sekarang setiap kali tergoda beli sneaker baru, cukup lihat kertas itu: “Oh, ternyata dana ‘kesenangan’ cuma segini, sabar dulu ya Nikes.”
Bagi yang baru pertama kali merasakan gaji UMR, KAGI seperti kakak kelas yang ngajarin bikin kotak P3K finansial: dana darurat minimal dua kali ongkos naik ojek ke kantor selama tiga bulan. Bagi yang penghasilannya sudah melejit, ia tetap berguna: mengingatkan bahwa naik gaji bukan berarti naik gaya hidup 200 persen. Kadang naik gaji cuma berarti “kesempasan” menabung lebih gede, bukan ganti sofa karena bosan warna.
Intinya, KAGI bukan ajang pencitraan disiplin ala influencer. Ia cuma alat kecil yang menolong Anda berdamai dengan slip gaji, sehingga di akhir bulan yang tersisa bukan cuma secercah harapan, tapi juga angka di rekening yang masih bisa disentuh, bukan sekadar screenshot mutasi.